Minggu, 22 November 2015

Mengapa saya mencintai karya Wes Anderson



  
The Darjeeling Limited? Royal Tanenbaums? Life aquatic of steve zizzou? Atau moonrise kingdom? Apakah kawan2 pernah menonton film2 tadi? Oh coba sy tanya lagi, the grand budapest hotel? Apakah kalian pernah menontonnya? Iyap, film – film yang saya sebut kesemuanya adalah karya wes anderson. Saya yakin, film yg saya sebutkan di akhir terkesan sangat familiar bagi kalian, karena film tersebut mendapat berbagai nominasi oscar dan memenangkan 4 diantaranya. Sudah lama saya ingin membahas tentang sutradara satu ini, for me, he is the master of visual story telling, penyampaian ceritanya dengan visualisasi yang diciptakan begitu klop dan pas. Saya yakin, ketika orang2 baru pertama kali melihat karya Wes anderson, banyak yang terdecak kagum, karena wes anderson memiliki sense of art tersendiri, ini didukung dengan fakta bahwa ia terlibat langsung mulai dari penyutradaraan, screenplay, sinematografi serta penulisan ceritanya pun merupakan imajinasinya.
Wes anderson itu bagi saya memiliki sebuah ciri khas, seperti misalnya gaya european classic pada sinematografinya, serta teknik pengambilan gambar.  Jauh sebelum the grand budapest hotel, saya pertamakali menonton life aquatic of steve zizzou.saya masih ingat sekitar tahun 2008-an, saya tinggal di jalan gatot subroto denpasar, di dekat rumah ada Rental Vcd yakni Zee-Nemax(orang bali pasti tau). ya, disitulah saya rajin me rental film2 dengan adik saya, dinda, setiap jumat – minggu. Waktu itu saya iseng saja meminjam film itu, dan ketika sampai di rumah, saya menontonnya langsung bersama adik saya, apa yang terjadi? Ya adik saya berkata “ film apaan ini? Ganti aja, ini nih film baru” sembari ia menunjukkan VCD film berjudul the Mist  ternyata membuat adik saya masih mengingat Endingnya yang mencengangkan itu. Dan setelah saya akhirnya berangkat studi ke kota yang saya tinggali sekarang ini, barulah saya bertemu kembali dengan karya wes anderson lagi. Suatu ketika saya iseng mencari referensi film lewat IMDB dan beberapa artikel di internet. Sampai salah satu web menggiring saya untuk mencoba menonton film The royal tanenbaum(2001) arahan Wes Anderson. Kemudian, sayapun mengcopy hampir seluruh karya dari wes anderson itu dan menontonnya dalam waktu 2 minggu. Hasilnya, mata saya dimanja dengan alur cerita yang tidak seperti genre2 yang sesuai dengan filmnya, semisal komedi, drama, dan pertama kalinya saya tahu teknik stop motion film itu dari karya anderson yg berjudul Fantastic mr. Fox(2009). Ada Beberapa hal yang bisa saya jelaskan, kenapa saya mencintai karyanya.

1. Musik dan Soundtrack

Bagi  Saya, wes anderson memiliki “good taste of music” beberapa kali saya dipaksa  olehnya untuk menyukai soundtrack yang ada di film2nya. Semisal Velvet Underground Ft Nico – These Days di film A Royal Tenenbaums, atau  The Kinks – This Time Tomorrow di film darjeeling Limited. Saya meyakini, bahwa film yang baik, didukung oleh musik latar yang baik juga dan wes anderson selalu mahir menempatkan musik sesuai dengan scene - scene yang ada di filmnya. Seperti kebanyakan sutradara, anderson juga memiliki pasangan dalam menggarap soundtrack. Mark mothersbaugh serta Alexander Desplat adalah composer yang selalu membantu di film2 anderson dengan genre classic dan sentuhan Waltz nya. Hal seperti ini sudah wajib ada di beberapa sutradara ternama, semisal , steven spielberg dengan John Williams, Christopher nolan dengan “The Amazing” Hans Zimmer, atau Joko Anwar dengan Sore Band.

2. Teknik Pengambilan gambar secara simetris(simmetry framing)


Gambar diatas menunjukkan teknik pengambilan gambar dari wes anderson itu selalu simetris, setting kamera yang berada di tengah dan latar objek di belakang yang ikut simetris juga. Terkadang, karakter2 yang ada dalam satu frame kamera, selalu terjejer dalam posisi yang rapi, berbaris seperti membentuk bayangan garis yang sejajar.disinilah letak keunikannya, jarang sekali ada film yang menggunakan teknik ini. Angle kamera yang tegak dan lurus ini menjadi ciri khas dari wes anderson. Biasanya ia tambahkan dengan teknik2 klasik seperti dolly zoom atau pattern lingkar yang menyorot salah satu karakter dalam film tersebut.

3. Cerita Berlatar Keluarga



Dalam film – filmnya, wes selalu memiliki latar belakang yang sama, tentang sebuah keluarga, atau menyangkut sebuah keluarga. Namun, fokusnya adalah konflik keluarga, atau ketidak utuhan keluarga, misalkan seperti capt steve zissou yang baru pertama kali bertemu anaknya setelah puluhan tahun, atau hancurnya keluarga tenenbaums akibat ketidakpedulian sang kepala keluarga Royal Tenenbaums terhadap anak- anaknya, dan tidak ada yang mengetahui keberadaan keluarga Monsieur Gustave, apakah Mendl’s adalah orangtua Agatha? Atau terbunuhnya semua keluarga dari Zero Mustafa. Namun dijamin, ketidakutuhan  keluarga inilah selalu menjadi ide dasar serta benang merah bagi penggarapan naskah cerita oleh wes anderson, endingnya selalu berakhir dari sebuah “tidak utuh” menjadi “utuh”. Cerita nya seperti memperbaiki sebuah gelas pecah, menjadi gelas kembali. Sesimple itu perumpamaannya.

4.  Perpaduan warna - warna yang tidak monoton

Inilah salah satu faktor yang membuat mata saya selalu seperti dicuci oleh wes anderson, perpaduan pallete warna yang cerah, memberikan kesan enak dipandang serta memberikan kesan warna yang tidak monoton tetapi justru memberikan kesan full colour dalam filmnya.misalkan seperti gambar2 ini,



saya mendapatkannya di web ini: http://wesandersonpalettes.tumblr.com/
Sangat memanjakan mata bukan?Seriously, perpaduan warna yang digunakan, menunjukkan kejeniusan dari photography film - film wes anderson dalam rangka memuaskan para penikmat karyanya.

5.Set Design,fashion, accessories

Someday i think wes anderson is not a filmmaker, he’s an architect. He built his own universe, dengan memadukan beberapa unsur budaya , set design yang dia ciptakan selalu menarik, dan membuat bertanya2, ini di negara mana sih? Atau ini budaya orang mana sih? elemen wajib yang mengisi set dan sesuai dengan karakter 'dunia-dari lukisan untuk buku, fotografi, musik, barang-barang pribadi, wallpaper, dll

set design  dalam filmografi Anderson adalah seni yang dipertimbangkan dengan cermat,  Di satu sisi, Anderson membuat segala sesuatu yang mengelilingi karakter merupakan gambaran dari karakter itu, mendefinisikan kepribadian dan konflik yang ada serta  menciptakan pemandangan sinematik yang unik.
 


Dari Segi Fashion, tidak diragukan lagi, pakaian yang dikenakan para cast di film ini memang terlihat sangat aneh, terkadang mencampurkan beberapa kebudayaan tertentu. Namun keanehan ini tentunya membentuk sebuah persepsi yang menjadi keunikan tersendiri. Anderson juga telah mempertahankan pengaruh retro dari segi fashionnya,  termasuk baju olahraga Adidas dari tahun 1970-an,jaket , mantel bulu, tas, pakaian bisnis, dan lainnya.Anderson tahu bagaimana bekerja dengan item ini dan bagaimana mengintegrasikan mereka ke dalam film-filmnya karena, pertama, ia memiliki gaya sendiri; dan kedua, dia tahu bagaimana bekerja palet warna. 


dan begitulah beberapa alasan mengapa saya mencintai karya wes anderson. beberapa kritikus film dan penikmat film di luar negeri sana, sangat mengagumi karya2 wes anderson. alasan saya menulis artikel ini adalah memberikan sedikit informasi maupun masukkan bagi pembaca yang ingin mencari hiburan atau rekomendasi film apa yang akan ditonton. dan tentunya dari sudut pandang saya adalah melihat sebuah film dari konteks sutradara. saya memberikan rekomendasi kepada pembaca untuk sesegera menonton film karya wes anderson. Selamat beristirahat .. :)



 

Jumat, 30 Oktober 2015

Euforia Star Wars, dan Bencana Asap di Indonesia, adakah hubungannya?





Akhirnya, pemberitaan Kabut Asap di media mulai berkurang, hujan sudah mulai turun di beberapa kawasan yang berisi titik api pembakaran lahan. Banyak Hal yang terjadi semasa kebakaran asap, dan selalu membuat kita ikut larut dan turut ber empati terhadap Bencana ini, baik dari sekedar posting di social media, atau ikut berdonasi bagi korban asap. Saya pun ikut prihatin (familiar dengan kata ini?) dengan kondisi negara kita , tulisan saya ini adalah bentuk kepedulian saya, terhadap negara dan sedikit mengkritisi pemerintah, untuk berubah kedepannya.
Disaat saudara kita bersusah payah untuk bernafas, tepat tanggal 19 oktober lalu, menjadi hari paling dinantikan oleh para penggemar Star Wars, termasuk saya juga, yakni dirilisnya trailer terbaru Star Wars The Force Awakens, yang akan rilis desember tahunn ini. Dengan tidak mengurangi rasa empati saya terhadap korban asap, saya terus menerus menonton trailer yang hanya berdurasi 2:35 menit itu. Ikut hanyut dalam gambar2 yang ditampilkan oleh trailer tersebut, semakin membuat saya berimajinasi seperti apa filmnya nanti. 
 
Star Wars The Force Awakens Trailer


Millennium falcone yang  diserang oleh the fighter, droid yang mirip dengan r2d2 yakni BB8,barisan stormtroopers yang siap berperang, topeng darth vader yang muncul sekilas, beberapa karakter muda dan tentunya muncul juga karakter utama di film terdahulu. Saya menemukan luke skywalker (mark Hamill) yang ditunjukkan sekilas saat R2D2 ada tangan yang menyentuh, dan analisis saya, itu adalah luke skywalker, karena tangan kanannya terlihat seperti robotic. sekedar memberitahu bagi bukan pecinta star wars, tangan kanan luke dipotong dengan light saber oleh darth vader yang merupakan ayahnya sendiri disaat keduanya bertarung. Princess leia (carrie fisher) pun diawal trailer muncul walau hanya suaranya saja , dan kemudian ada gambar yang menampilkan princess leia dengan raut wajah sedih, jatuh ke pelukan Han Solo yang dipperankan oleh salah satu actor paling ikonik sepanjang masa, Harrison Ford. Saat melihat Han Solo, saya mengingat suatu hal yang dulu pernah mengejutkan saya, dan sepertinya, saat ini sangat tepat untuk saya bagikan. Dan tentunya agar tidak terulang kembali kedepannya.


(Han Solo, Leia , Luke Skywalker)



Dampak kebakaran asap yang terjadi setiap tahunnya, ternyata tidak hanya menjadi perhatian oleh bangsa ini saja, seluruh dunia ikut prihatin dengan bencana ini. Asap yang sampai negeri tetangga, bantuan yang datang dari negara – negara lain, serta bantuan  dari Amerika Serikat di kunjungan presiden jokowi , adalah beberapa contoh, betapa Indonesia tercinta ini mendapat perhatian di seluruh dunia. Kebakaran hutan yang terjadi hmpir setiap tahun ini, ternyata juga mendapat perhatian oleh Harrison Ford, sang actor pemeran Han Solo di star wars . actor besar Hollywood beberapa tahun lalu tepatnya tahun 2013 pernah berkunjung Indonesia untuk membuat film dokumenter berjudul "Years of Living Dangerously".Film itu mengangkat soal pemanasan global dan kerusakan hutan di Indonesia. Ford dan krunya berkeliling Indonesia untuk melakukan riset. Beliau sempat mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Riau. Di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, Ford melihat langsung hutan dijarah oleh ratusan orang. Dia sangat kecewa melihat paru-paru dunia digunduli sejumlah pihak tak bertanggung jawab. Selain berkeliling Melihat Hutan Yang Terbakar, Harrison ford mengunjungi kantor kemenhut di Jakarta untuk menemui menteri kehutanan saat itu, Zulkifli Hasan yang saat ini adalah ketua MPR kita.
Berikut ada cuplikan Video Harrison Ford yang berkunjung ke Indonesia serta wawancaranya dengan menteri kehutanan:



“I Can’t Wait to see, minister of forestry, I can’t wait!”

Ekspresi yang menggebu dari Harrison ford, dan lihat saja bagaimana terkejutnya Harrison ford melihat fakta bahwa adanya perjanjian antara pemerintah dan adanya aturan legal dalam pembakaran hutan, ekspresi zulkifli hasan yang sempat tertawa membuat harisson ford semakin marah dengan menggertak “it’s not funny”.beberapa  alasan yang muluk – muluk dilontarkan oleh bapak menteri kehutanan ini dengan berkata bahwa “kita bebeda dengan amerika” “ kita baru saja bereformasi” . selanjutnya silahkan anda nilai sendiri.
Ada beberapa keterangan yang diberikan oleh Menhut kita saat itu, terkait wawancara dengan Harrison Ford, saya kutip dari http://www.dw.com/id/

Menhut RI Keluhkan Wawancara Harrison Ford
Menteri Perhutanan RI alami "shock" atas wawancara bintang Amerika Harrison Ford, yang disebutnya kasar.

Aktor "Indiana Jones" dan "Star Wars", Harrison Ford, yang tengah membuat film dokumenter di Indonesia telah menyerang menteri dengan berbagai pertanyaan hari Senin, ungkap penasihat presiden Andi Arief.
Menuding telah melecehkan lembaga pemerintah, dikatakannya, Ford dan awak filmnya bisa dideportasi, meskipun aktor 71 tahun itu memang berencana meninggalkan Indonesia Selasa (10/09/13)
Menteri Perhutanan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa sikap Ford dalam wawancara itu membuatnya geram. Mengutip menteri, kantor berita Antara menyebut Fod beremosi tinggi.
“Lelaki Amerika itu hanya datang untuk melihat Tesso Nilo (taman nasional di Sumatra) dan ingin agar pelanggar-pelanggar hukum ditangkap hari itu juga."
Menteri Zulkifli mengatakan bahwa ia tidak diberi kesempatan untuk menerangkan tantangan yang dihadapi dalam mengkap para pelanggar di hutan tropis Indonesia, tempat terjadi pembalakan hutan. "Saya hanya diberikan kesempatan mengatakan satu, dua kalimat selama wawancara itu”. Begitu ungkapnya.

Aksi Greenpeace di Sumatra, 2007
Menurut Arief, menteri mengira bahwa akan ada waktu untuk berdiskusi sebelum wawancara itu mulai. Karenanya terkejut, ketika awak tim film masuk, langsung mulai mewawancara dan menyerang dengan pertanyaan.
Tukasnya, „ia tidak memiliki privilese itu hanya karena ia seorang aktor terkenal. Awak dan pihak-pihak yang membantunya di Jerman perlu ditanyai mengenai motifnya mengganggu sebuah lembaga pemerintah“

Harisson Ford, yang mendukung sejumlah kampanye lingkungan, telah mengunjungi beberapa lokasi di Indonesia dalam rangka pembuatan seri film mengenai perubahan iklim global yang berjudul "Years of Living Dangerously" (Tahun-tahun Hidup Berbahaya) bagi sebuah jaringan televisi Amerika Serikat. Selasa (10/09/13), Ford juga menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


Presiden SBY menjelaskan kepada Ford keseriusan Indonesia melestarikan dan menyelamatkan lingkungan hidup, termasuk hutan dan laut demi melawan pemanasan iklim global.
Seiring kemajuan ekonomi Asia Tenggara, hutan tropis Indonesia beranjak gundul, ditebang untuk memasok pabrik kertas, meluaskan perkebunan sawit, kawasan pertambangan dan lahan tani.


         Hal yang sangat berani dilakukan oleh kru film dokumenter ini, seperti inilah yang harus dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang tidak direkayasa, bayangkan jika ada negosiasi sebelum wawancara? Mungkin banyak hal akan disembunyikan oleh kementrian kehutanan kita saat itu. Apakah bapak menteri kehutanan kita saat itu ga tau siapa Harrison ford? Menyebut Han Solo dengan lelaki amerika. “now, that’s funny”.

Apa yang ada di benak anda? Apakah anda turut merasakan apa yang dirasakan oleh ‘Han Solo’ ? Kita tidak boleh menjudge menteri kehutanan kita salah, tapi disini, kita dapat melihat, bahwa revolusi pada pemerintah sangat perlu, tidak ada lagi alasan bahwa “kita baru  berdemokrasi”, “ berbeda dengan amerika serikat” dan sebagainya. keputusan yang berani adalah kunci dalam menyelesaikan masalah. Kepada Pemerintah yang ada sekarang, ayo, Revolusi mental diwujudkan, jangan lagi ada pembakaran asap di negara ini.

 Jangan lupa, 18 December 2015, Star Wars Force Awakens akan tayang di bioskop seluruh dunia, enggak harus mengerti tentang star wars terdahulu, karena banyak yang mengatakan film ini hanya akan mengulas sedikit tentang film sebelumnya, selanjutnya adalah cerita dan petualangan baru..

Selamat menonton!
terimakasih sudah mampir
! :)